A Legal Certainty Perspective On The Status of Notarial Deeds Not Recorded In The Repertorium

Authors

  • Firduas Charisma Budiman Master of Notary Program Faculty of Law, Sebelas Maret University Surakarta, Indonesia
  • Albertus Sentot Sudarwanto Notary Masters Programs Faculty of law, Sebelas Maret University Surakarta, Indonesia
  • Ismunarno Ismunarno Notary Masters Programs Faculty of law, Sebelas Maret University Surakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51601/ijersc.v6i5.1000

Abstract

A notarial deed is a legally binding instrument with full evidentiary value in the Indonesian legal system. Its presence is crucial to ensuring certainty, order, and legal protection for all parties. A primary duty of notaries is to record every deed in the repertorium, as required under Articles 58 and 59 of the Law Number 2 of 2014 concerning Amendments to Law Number 30 of 2004 on the Notarial Office (UUJN). The repertorium, part of the notarial protocol, must be submitted periodically to the Regional Supervisory Council as proof of accountability. In practice, however, some deeds remain unregistered, creating issues regarding their legal standing, certainty for the parties involved, and the notary’s responsibility. This study applies a normative juridical method with statutory, conceptual, and case approaches. Data are drawn from regulations, doctrines, court decisions, and legal literature. The analysis emphasizes Gustav Radbruch’s theory of legal certainty and its relevance to deed registration, particularly the juridical consequences of unregistered deeds. Findings reveal that while unrecorded deeds remain authentic if formal requirements are met, the lack of registration weakens accountability and may reduce evidentiary strength in court. Notaries failing to comply may face administrative sanctions under Article 65A UUJN, from warnings to temporary dismissal. Registration, therefore, is not merely administrative but essential to uphold certainty, justice, and the integrity of the notarial profession.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdulkadir Muhammad. 2004. Abdulkadir MuhammadHukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Harsono, Boedi. 2002. Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya. 9 ed. Jakarta: Djambatan Anke Dwi Saputro. 2008. Jati Diri Notaris Indonesia Dulu, Sekarang dan di Masa Datang: 100 Tahun Ikatan Notaris Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Tibing Lumban, G. H. S. 1983. Peraturan Jabatan Notaris. Jakarta: Erlangga.

Satjipto Raharjo. 2012. Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Adistia, Meisya. 2024. “Pertanggungjawaban PPAT terhadap Akta Jual Beli Berdasarkan Keterangan Palsu yang diberikan oleh Para Pihak.” Notaire 7(1):87 102.

Amalia, Rizky, Musakkir Musakkir, dan Syamsuddin Muchtar. 2021. “Pertanggungjawaban Notaris terhadap Isi Akta Autentik yang Tidak Sesuai dengan Fakta.” Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum 24(1):188–206.

Fa’Adillah, Daffa. 2025. “Analisis Tinjauan Tentang Peran Dan Tanggung Jawab Notaris Dalam Pembuatan Akta Perjanjian.” Edupreneur Jurnal Pendidikan dan Ekonomi 1(1):19–31.

Hartono, Honggo. 2025. “Sinkronisasi Peraturan Perundang-Undangan PPAT dan Notaris Berdasarkan Pancasila.” 4(1):1–15.

Hudaya, Sonny Gondo. 2022. “Sah Tidaknya Pembuatan Akta Notaris Secara Elektronik Berdasarkan Teori Hukum Positif Yang Berlaku.” Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan 19(3):566–78.

Inzaghi, Pippo, Dasan Laiskodat, Fakultas Hukum, dan Universitas Narotama. 2024. “Analisis Kewenangan Notaris Pengganti Dalam Penerbitan Salinan dan Minuta Akta Untyk Keterangan Hukum di Pengadilan.” Journal Hukum Bisnis 8:1315–25.

Khafifa Bazar, Berti Nova, dan Ana Silviana. 2021. “Perlindungan Hukum Terhadap Hak dan Kewajiban Pejabat Pembuat Akta Tanah.” Notarius 14(1):29–38.

Latifah, Latifah, dan Suprapto Suprapto. 2024. “Electronic Notarial Deed Register Book (Repertorium) In The Digital Era.” Jurnal Hukum Sehasen 10(2):551–66.

Maghribi, Muhamad Fadli, dan Budi Ispriyarso. 2022. “Peran PPAT Terhadap Aspek Perpajakan Dalam Transaksi Jual Beli Tanah Dan Bangunan.” Notarius 15(1):105–19.

Ningsih, Retno Wahyu, Murtir Jeddawi, dan Ella L. Wargadinata. 2025. “Kinerja Majelis Pengawas Daerah Notaris Dalam Pengelolaan Protokol Notaris Di Kota Jakarta Barat.” Jurnal Kajian Pemerintah: Journal of Government, Social and Politics 11(1):56–65..

Pratama, Brilian, Happy Warsito, dan Herman Adriansyah. 2022. “Prinsip Kehati-Hatian Dalam Membuat Akta Oleh Notaris.” Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan 11(1):24–33.

Satya Wibowo, Wahyu, Johni Najwan, dan Firdaus Abu Bakar. 2022. “Integritas Notaris Sebagai Pejabat Pembuat Akta Autentik dalam Undang-Undang Jabatan Notaris.” Recital Review 4(2):323–52.

Setiawati, Diana, Hary Abdul Hakim, Chrisna Bagus Edhita Praja, Nabila Anisahaq, Cindy Dwi, Qori Endah, Erni Tyas, dan Erna Putri. 2023. “Penyuluhan Mengenai Pentingnya Pembuatan Akta Otentik Sebagai Bentuk Kepastian Hukum Bagi Masyarakat Desa Daleman.” Borobudur Journal on Legal Services 4(1):1–7..

Sinaga, Raja Indo, Eugenius Paransi, dan Muhammad Hero Soepeno. 2022. “Kekuatan Pembuktian Akta Di Bawah Tangan Menurut Hukum Perdata.” Lex Privatum 10(5):2.

Sudarwanto, Stefanie Waringga Y. dan Albertus Sentot. 2020. “Tanggung Jawab Notaris Yang Memiliki Kewenangan PPAT Dalam Pembuatan surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan.” VIII(2):310–15.

Umbas, Felenvi Olivia, dan Budi Santoso. 2022. “Perlindungan Hukum Terhadap Notaris dan PPAT Dalam Menjalankan Profesinya.” Notarius 15(2):883–92. doi:10.14710/nts.v15i2.37459.

Downloads

Published

2025-10-28

How to Cite

Charisma Budiman, F. ., Sentot Sudarwanto, A. ., & Ismunarno, I. (2025). A Legal Certainty Perspective On The Status of Notarial Deeds Not Recorded In The Repertorium. International Journal of Educational Research &Amp; Social Sciences, 6(5), 494–500. https://doi.org/10.51601/ijersc.v6i5.1000